PELAJARAN DARI ITALIA

Situs alsofwah.or.id memberitakan masuk islamnya seorang pendeta Italia setelah menyaksikan resepsi penguburan jenazah Raja Fahd, Saudi Arabia. Ia mengumumkan keislamannya pada hari penguburan itu. Ia pernah berkata pada Dr. Al-Malik,”Buku-buku yang kalian tulis, surat-surat yang kalian serta diskusi dan debat yang kalian gelar tidak bisa mengguncangkanku seperti pemandangan yang aku lihat pada pemakaman raja Fahd yang demikian sederhana dan penuh toleransi ini.”

Ia menambahkan, Pemandangan pada hari Selasa itu akan membekas pada jiwa banyak orang yang mengikuti prosesi dari awal seperti saya ini.

Ia berjanji akan menyebarkan gambaran Islam yang ideal di sisa hidupnya yang sekarang telah berumur 62 tahun.

Mudah-mudahan kisah singkat ini berbekas di hati kita semua. Bahwa ternyata argumen saja tidak cukup untuk membuat orang-orang berislam dengan baik. Namun juga harus ditunjukkan dengan akhlak yang baik. Bahkan kepada orang paling buruk sekalipun. Sebagaimana Allah ta’ala memerintahkaan nabi Musa ‘alaihi salam menghadap Fir’aun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Nabi Musa ‘alaihi salam tidak datang dengan penghakiman. Beliau datang dengan tawaran.

“adakah keinginan padamu untuk membersihkan diri” (An-Naziat)

Atau dalam ayat lain ketika Allah memerintahkannya untuk berkata lemah lembut kepada Fir’aun.

Jika kepada orang mengaku dirinya sebagai Tuhan saja kita harus bijak dan berdakwah penuh hikmah, apa lagi bagi saudara-saudara di sekitar kita yang tidak lebih buruk dari Fir’aun. Dan nyatanya, kitapun tidak lebih baik dari Nabi Musa dan Harun ‘alaihimussalam..

“Dan disebabkan karena rahmat Tuhanmulah engkau berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau keras lagi berhati kasar, maka mereka akan lari darimu”