Featured Post 2

Marhaban. Selamat datang di forum anak-anak Selayar di perantauan. Forum Muslim Ilmiah Selayar (FORMIS)

Ku Tersanjung

Kamis, 18 Jumadil Akhir 1433 sepulang kuliah sayup-sayup kami mendengar sebuah orasi. Ternyata sekumpulan wanita sedang berdemonstrasi. Dipimpin satu orang wanita yang berdiri tegak di atas mobil pick up, suara mereka membahana melalui pembesar suara (TOA) yang diangkut mobil tersebut.

Sepanjang orasi mereka menyerukan kerusakan sistem saat ini. Saat bersamaan mereka menyerukan tegaknya pemerintahan Islam. Islam dalam semua lini kehidupan. Sekali-kali mereka berseru,”Al mar’ah turidu khilafah Islamiyah… Al mar’ah turidu khilafah Islamiyah”

***

Kami mengakui bahwa apa yang terjadi saat ini sangat jauh dari harapan Islam. Dan setiap ada kemungkaran wajib bagi kita untuk mencegahnya. Kewajiban amar ma’ruf nahi munkar tidak diragukan lagi menjadi salah satu konseksuensi keislaman seseorang. Cita-cita tegaknya kalimat tauhid di seantero jagat raya juga merupakan cita-cita semua orang beriman. Namun patutkah seorang Muslimah keluar di jalan-jalan dan berteriak untuk kehancuran sistem dan tegaknya khilafah Islamiyah?

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengajarkan umatnya berdemonstrasi. Apalagi bagi Muslimah yang seharusnya berdiam diri di rumah-rumah mereka. Bagi pemimpin, jika terdapat kekurangan padanya, yang boleh bagi kita adalah menasehatinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,” Agama adalah nasihat” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya,  para pemimpin kaum muslimin serta orang-orang awamnya.” (HR. Muslim no.55)

Namun nasehat itu tidaklah disampaikan dengan berdemonstrasi. Nasehat adalah sesuatu yang baik dan harus disampaikan dengan cara yang baik pula. Tidak membuka aib para pemimpin kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)” (Shahih, riwayat Ahmad, Al Haitsami dan Ibnu Abi Ashim)

Dari hadist ini bisa dipahami bahwa nasehat itu memang harus disampaikan dengan bijak. Bukan dengan demonstrasi baik dengan cara ‘damai’ maupun anarkis. Aib pemerintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak dibenarkan untuk disampaikan di depan umum. Sebagaimana kita sendiri tidak suka dinasehati di depan umum.

Menanggapi seruan saudara-saudara kita mukminah tadi, kami katakan, sungguh kami sangat tersanjung dengan adanya sekumpulan wanita seperti kalian. Menyeru umat untuk memperhatikan agama mereka yang dinjak-injak sistem kafir. Dan sungguh kami akan lebih tersanjung, jika saudara-saudara mukminah kami memperhatikan adab-adab syar’I dalam perjuangan ini.

Wallahu a’lam bishawab
 
Mesjid Darul Ilmi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Sabtu, 20 Jumadil Akhir 1433
 
 
 
 
 
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Formis Official Site 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all