Karena Suriah Bukan Mesir

BERBEDA DENGAN MESIR dan Libya, tidak ada bantuan untuk rakyat Suriah. Masih segar dalam ingatan kita ketika tentara NATO merengsek ke Libya. Membantu rayat Libya menumbangkan rezim dikatator. Sang Khaddafi akhirnya dapat ditumbangkan setelah menghabisi sisa-sisa kekuatannya. Bahkan ia dihinakan dengan kematian yang tragis di tangan rakyatnya sendiri. Jasadnya di tempatkan di tempat yang sangat tidak layak bagi seorang presiden. Media sekonyong-konyong memberitakan hancurnya rezim dan munculnya era baru keadilan bagi Libya.

Sama halnya Mesir, demonstrasi massal yang berpusat di jantung Mesir tidak butuh waktu terlalu lama untuk menumbangkan Mubarak. Bantuan asing juga masuk. Intervensi negara-negara besar terutama Amerika Serikat sangat terasa. Media juga tidak ketinggalan mendesak Mubarak Mundur. Dengan kata lain, seperti Libya, semua yang bisa bersuara, unjuk gigi menuntut turunnya Mubarak dan Khaddafi dari kursi presiden.

Suriah, negara yang rakyatnya juga berdemonstrasi menuntut turunnya Bassar Al-Asad ternyata tidak mendapat perlakuan yang sama. Tidak ada yang membantu. Tidak ada tentara NATO yang siap membela rakyat yang ditindas dan dibantai sang presiden. Padahal sampai saat ini, jumlah korban meninggal telah menembus angka 10.000 orang. Jauh lebih besar dari daftar ‘kekejaman’ yang dibuat Mubarak dan Khaddafi.

Wanita-wanita Suriah di perkosa, anak-anak disembelih, orang dewasa dan orang tua renta dibantai dengan senjata berat. Tentara pemerintah masuk ke rumah-rumah dan memberondong senjata dengan membabi-buta. Tak ada bantuan dari Amerika. Tidak juga dari PBB. Tidak ada tentara perdamaian. Yang ada hanyalah seruan bisu dari media yang bungkam mulutnya menghadapi Assad dan sekutunya.

Lalu mengapa ini terjadi? Mengapa tidak ada bantuan tentara dan yang lainnya dari dunia internasional sebagaimana bantuan kepada rakyat Libya dan Mesir? Sebenarnya siapa rakyat Suriah dan siapa rezimnya?

Jawaban dari semua ini sederhana saja. Karena Libya dan Mesir bukan untuk kepentingan kaum Muslimin. Sedangkan Suriah untuk kepentingan kaum Muslimin.

Khaddafi dan Mubarak dipaksa turun tahta karena ada peluang besar bisnis demokrasi yang sangat menguntungkan bagi negara-negara adidaya. Terutama Amerika Serikat. Pengaruh libaralisasi yang akan merambah Mesir dan Libya sudah terlihat bahkan sebelum keduanya mangkat. Sedangkan Suriah, membantu rakyat sama dengan membantu kaum Muslimin. Bassar Al-Asad adalah seorang Syiah sekte Nusyairiah yang sangat kejam terhadap Islam dan kaum Muslimin. Maka wajar saja tidak ada bantuan. Tidak ada tentara perdamaian. Karena itu berarti melawan kawan sendiri. Bagi orang-orang yang memberi bantuan kepada rakyat Libya dan Mesir, bantuan tentara kepada rakyat Suriah, umat Islam, sama saja menikam teman sendiri.

Wahai Allah yang Maha Hidup dan Maha berdiri Sendiri. Wahai Allah yang memiliki kekuatan dan kemuliaan. Tolonglah saudara kami yang tertindas di Suriah. Sungguh mereka telah dizalimi maka jadikanlah penolong bagi mereka. Dari kalangan manusia dan malaikat. Sebagaimana Engkau telah menolong hambaMu di Badar dan Uhud.

Wahai Allah yang Maha memiliki kekuatan. Tolonglah saudara-saudara kami di Suriah. Rahmatilah orang-orang yang meninggal diantara mereka. Dan terimalah syahid mereka. Rahmatilah tangisan anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Dan wanita-wanita yang kehilangan suaminya.

Ya Allah, sesungguhnya tiada pertolongan selain pertolonganMu. Masukkanlah ke dalam hati saudara-saudara kami ketenangan. Kuatkanlah barisan mereka. Dan satukanlah kalimat mereka dalam kebenaran ya Allah.

Ya Allah, timpakanlah laknatmu untuk Bassar dan siapa saja yang mendukungnya. Segerakanlah azabmu untuk mereka. Timpakanlah mereka topan sebagaimana topan yang menimpa kaum Nuh, dan suara memekakkan telinga sebagaimana yang menimpa kaum Tsamud, dan azablah mereka dengan azab yang sekeras-kerasnya.

Wa shallallahu ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad, wa shahbihi wa sallim.[]

21 Jumadil Ula 1433

Mesjid Al-Mubaraq