Featured Post 2

Marhaban. Selamat datang di forum anak-anak Selayar di perantauan. Forum Muslim Ilmiah Selayar (FORMIS)

Infant Hingga Konglomerasi, Kita Tertipu

UNHAS, 17 JUMADIL AKHIR 1433, dalam kuliah ekonomi pembangunan 2, dosen kami menceritakan sosok tokoh yang patut menjadi perhatian kita. siapakah dia? Tunggu dulu..
Sebagai sebuah negara berkembang, sangat tidak enak jika harus terus mengekspor bahan mentah. Impor barang manufaktur terlalu mahal harus dibayar dengan jerih payah para petani mengumpulkan berton-ton gabah hanya untuk sebuah traktor. Karena itu tak ada pilihan lain selain meningkatkan kualitas barang ekspor.
 
Peningkatan kualitas ekspor itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mula-mula harus dilakukan proteksi terhadap barang impor agar tidak terlalu membeludak di dalam negeri. Bersamaan dengan itu pemerintah berusaha memperbaiki sistem produksi kita. misalnya dengan menggiatkan industrialisasi dalam negeri.
Perusahaan yang melalui tahap ini disebut infant industry. Jika telah sukses ia bisa disebutkonglomerasi. Yakni perusahaan itu sudah besar dan kaya raya. Bahkan telah dapat membuka cabang dimana-mana.
Di era Pak Harto, salah satu perusahaan infant industry adalah perusahaan pengolahan plastik oleh tokoh kita ini. siapakah ia?

Edy Tansil.

Edy meminjam uang di bank dan pemerintah memanjakannya. Dengan harapan suatu saat nanti industri plastik dapat menjadi kebanggaan indonesia di pasar luar negeri. Bank-bank berlomba-lomba memberikan pinjaman. Bahkan ada yang memberi kredit yang nanti dilunasi 25 tahun setelah perusahaan beroperasi. Pinjaman tanpa jaminan. Jaminannya adalah ‘perusahaan yang akan berdiri’.

Waktu terus bergulir dan perusahaan itu ternyata tak kunjung berkembang. Tak sesuai harapan, Edy Tansil melarikan diri.

Tersiar kabar bahwa di Taiwan ia justru telah berhasil mendirikan perusahaan konglomerasi. Wajahnya telah dipermak hingga tak mudah dikenali.

Malang nian. Edi yang dimanjakan ternyata berani berkhianat pada bangsa kita. pada ibu pertiwi. Berkhianat terhadap harta kaum Muslimin.

Semoga saja tidak ada Edi-Edi lain seperti dia.
Mesjid DArul Ilmi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas
Rabu, 17 Jumadil Akhir 1433
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Formis Official Site 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all