Beberapa menit yang lalu saya membaca posting blog srahmadayanti.blogspot.com tentang manhaj/metode perubahan. Perubahan masyarakat yang jahil ke masyarakat yang beradab. Untuk mengubahnya butuh metode. Dan metode itu bermacam-macam. Namun secara umum dapat dikelompokkan dalam dua kelompok besar. Yaitu perubahan dari atas dan bawah. Dari pemimpin dan dari masyarakat. Tampaknya penulis blog cenderung memilih pendapat yang kedua. Bahwa perubahan itu harus dimulai dari bawah. dari masyarakat.
Saya teringat pelajaran manhaj At-Taghiir waktu Studi Islam Intensif 2 MPM Unhas. Diantara bagian yang dijelaskan panjang lebar oleh pemateri adalah kisah Nabi Musa ‘alaihi salam dan umatnya Bani Israel.
Tidak ada yang meragukan kepiawaian memimpin Nabi Musa ‘alaihi salam. Ia adalah seorang Nabi yang langsung mendapat pertolongan dari Allah. jika ada kesalahan dan sesuatu yang menyulitkannya, ia akan berdo’a kepada Allah dan Allah Maha Mendengar.
Nabi Musa ‘alaihi salam dengan pertolongan Allah berhasil mengeluarkan bani Israel dari kungkungan Fir’aun. Mereka meninggalkan istana Fir’aun menuju suatu tempat yang telah ditentukan. Mereka menyeberangi laut yang telah dibelah Nabi Musa ‘alaihi salam dengan tongkatnya atas izin Allah ta’ala. Mereka menyeberangi laut itu seperti mereka berjalan di daratan. Ketika Fir’aun dan bala tentaranya menyusul, laut itu kembali seperti semual. Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam.
Dikisahkan dalam Al-Qur’an, bani Israel mendapat banyak fasilitas dari Allah. mereka mendapat kemudahan sepanjang perjalanan mereka ke tempat yang telah ditentukan itu. Diantaranya mereka mereka mendapat makanan kontan dari langit. Mereka dapat minum air dari air yang memancar sebanyak 12 cabang, seperti jumlah suku bani Israel.
0 komentar:
Posting Komentar