Featured Post 2

Marhaban. Selamat datang di forum anak-anak Selayar di perantauan. Forum Muslim Ilmiah Selayar (FORMIS)

Bidadari Bermata Jeli

Subhanallah. Salah satu nikmat Allah yang tiada terkira kepadaku adalah dipertemukannya aku dengan para bidadari bermata jeli. Bidadari yang menyejukkan pandangan. Sesuatu yang tidak diberikan pada semua orang. Sesuatu yang istimewa. Karena aku tidaklah istimewa, tentu merupakan kebanggaan bertemu mereka.
Di sini, di belakang tembok pembatas unhas. Tembok yang mempertegas perbedaan yang memang sudah mencolok antara orang-orang pintar dan orang-orang kurang pintar. Perbedaan antara yang kaya dan miskin. Berdiri sebuah mesjid sederhana bersahaja. Di sanalah keseharian kami merajut asa. Adzan dan shalat bersama masyarakat. Dan di sana pula Allah mempertemukanku dengan bidadari bermata jeli.
Setiap selesai shalat (imam) kami menghadap ke jamaah. Saat itulah bidadari bermata jeli nampak bagi kami. Awalnya hanya satu. Lama-kelamaan menjadi dua, dan sekarang tiga.
Ketika kami dengan sengaja menatapnya, ia menunduk malu. Bahkan tidak jarang dagunya hampir rapat dengan dada-dada mereka. Bagiku cukup mengelikan. Sebab sesekali mereka melirik-lirik singkat dengan sedikit dipaksakan. Setelah berdzikir, bidadari kita langsung kabur dengan wajah tetap tertunduk.
Aku hanya tersenyum-senyum simpul
Ahh, kiranya semua makhluk sejenis mereka juga menjadi bidadari bermata jeli.
***
Mereka bertiga anak-anak SD yang menjadi jamaah tetap mesjid ini. setiap hari mereka selalu datang lebih awal. Mereka tidak nampak hanya jika masih di sekolah.
Di tempat wudhu yang tidak dipisah antara laki dan perempuan, karena memang tempat wudhunya hanya satu, ketiga anak ini hampir tidak pernah berbicara sedikitpun dengan aku. Mereka hanya diam membisu, menunduk dalam-dalam, sambil sesekali saling melirik. Jika aku bertanya sesuatu, satu diantara mereka akan menjadi juru bicara.
Mereka bahkan tidak mau disalami. Jika saya mencoba mengajukan tangan bersalaman, mereka akan lari terbirit-birit sambil tertawa cengengesan. Berbeda dengan kebanyakan teman di kampus. Dengan pakaian serba terbuka, bukannya menunduk dalam-dalam, malah mengangkat dagu dan membusung dada. Berjalan menyusuri trotoar kampus dengan pandangan lurus ke depan dan badan tegap. Sempurna. Sempurna menonjolkan lekuk tubuh mereka dari atas hingga bawah.
Bidadari bermata jeli, anak-anak penyejuk pandangan. Jikalau saja semua mahasiswi seperti mereka.
Mesjid Al-Mubaraqah,
25 Jumadil akhir 1433
Share on :

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bidatariii. Bidadari Matahari.

http://student.blog.dinus.ac.id/mataharilanangpanggulu/2016/10/13/sejarah-singkat-tokyo-%e6%9d%b1%e4%ba%ac

Posting Komentar

 
© Copyright Formis Official Site 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all