
Bagi mahasiswa Muslim dan Muslimah yang menjunjung tinggi agamanya tentu bukan tempat yang cukup baik untuk belajar di lingkungan seperti ini. keimanan benar-benar diuji. Keinginan untuk tidak berbicara secara berlebihan dengan lawan jenis yang bukan mahram hampir mustahil diwujudkan. Hampir-hampir setiap hari kita diperhadapkan pada presentase yang melibatkan mahasiswa tanpa memandang perbedaan jenis kelamin. Terlebih lagi jika dosennya perempuan, mau tak mau mata ini selalu saja menatap ke depan. Meski telah sekuat tenaga ditundukkan. Ketika sesi tanya jawab tiba, kalau bukan kita yang bertanya maka kita yang ditanya. Dan menjawab serta bertanya tentu tidak lazim menundukkan pandangan. Di kelas seperti itu, ibarat makan buah simalakama.
Kami senantiasa berharap Allah selalu mengampuni dosa-dosa kami atas segala kelalaian mata dan lisan kami. hukum-hukum agama yang banyak dipahami setiap hari ternyata tak mampu menyelematkan kita dari kelalaian ini. kami juga tahu bahwa dosa orang berilmu lebih besar dari orang yang tidak berilmu. Maka tiada yang lain kami harapkan selain ampunan dari Rabb yang Maha Pengampun. Sungguh kami tahu, jikalau seorang hamba datang dengan dosa sebesar bumi maka Allah akan datang dengan ampunan sebesar bumi pula.
Semoga Allah mengampuni kita semua atas kelalaian mata kita. semoga Allah menjadikan ilmu kita berberkah. Hingga suatu saat nanti kita berguna bagi izzul Islam wal Muslimin.[]
Teras Fakultas Ekonomi Unhas, Menunggu dosen yang telat. Atau mungkin tidak datang.
2 komentar:
http://student.blog.dinus.ac.id/c11eddomarselo28/2016/10/19/5-top-jajanan-enak-di-kota-semarang/ YUK KULINER DI SEMARANG
Salam kenal. Numpang Promosi, ya
cc: http://student.blog.dinus.ac.id/sasjepyusufal/2016/11/13/cara-mudah-menyelesaikan-rubik-3x3-untuk-pemula/
Posting Komentar