Featured Post 2

Marhaban. Selamat datang di forum anak-anak Selayar di perantauan. Forum Muslim Ilmiah Selayar (FORMIS)

Bedah Buku Islam Liberal 101

Selasa, 29 Rajab 1433 atau bertepatan tanggal 19 Juni 2012 Miladiyah, Solidaritas Muslim Se-FIS (SMS) bekerja sama dengan UKM LDK MPM Unhas, menggelar bedah buku “Islam Liberal 101”. Menghadirkan penulisnya, Akmal Sjafril, S.T, M.Pd.I yang sedang tour di kota Makassar. Tampil sebagai pembicara mendampingi Akmal, Dr. Muhammad Rusdi, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang memiliki kepedulian tinggi menangkal gerakan Islam liberal. Kegiatan ini dihadiri mahasiswa dari berbagai kampus. Terutama yang tergabung dalam Komunitas Indonesia Tanpa JIL (Jaringan Islam Liberal) Makassar.
Prof. Dr. Muhammad Noer Jihad, pembina SMS, dalam sambutannya mengatakan bahwa Islam liberal ibarat virus. Ia adalah kuman. Masuk ke tubuh dan tidak terasa. Ia bahkan telah masuk kampus dan sangat halus. Karena itu katanya, ia sangat bersyukur ternyata masih ada mahasiswa sebagai generasi penerus perjuangan yang masih tetap peduli terhadap isu liberalisme.
Beliau juga menyampaikan apresiasi yang baik kepada segenap pengurus SMS dan MPM Unhas untuk terus mengadakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Akmal Sjafril mulai membedah buku dengan memaparkan definisi Islam Liberal. Katanya, para aktifis liberalisme sendiri tidak dapat mendefinisikan Islam liberal. Sehingga semua argumen yang berdiri di atas Islam liberal ini juga rancu.
Menarik ketika Akmal memaparkan 6 landasan Islam Liberal dari berbagai referensi orang-orang liberal sendiri.  Katanya, kesesatan Islam liberal bermula dari kelancangan mereka membuka pintu Ijtihad bagi semua lini Islam. Mulai dari muamalah (interaksi dengan sesama), ubudiyyah (ibadah), sampai Uluhiyah (teologi). Padahal menurutnya, dalam Islam pintu berijtihad hanya pada muamalah dan ibadah. Tidak ada partisipasi manusia dalam hal ketuhanan. Berupa sifat-sifat Allah dan yang lainnya. Akmal mengatakan, mereka sesuungguhnya tidak sedang berijtihad, tetapi berspekulasi.
Anak-anak yang baru belajar Islam pun tahu, bahwa sumber hukum Islam adalah Al-Qur’an, Sunnah, dan ijtihad. Ijtihad tidaklah dapat mengutak-atik Al-Qur’an dan sunnah. apa yang secara tegas telah tetap seperti sifat-sifat Allah, tentang halal dan haram yang sudah ditetapkan, sudah tidak dapat berubah hanya dengan ijtihad manusia.
Landasan ke dua dan seterusnya tidak beliau paparkan karena terbatasnya waktu.
Pemateri kedua, Dr. Muhammad Rusdi memberi penegasan merebaknya liberalisasi Islam di masyarakat. Ia mengatakan, di kota Makassar ada seorang tokoh yang sangat getol mempromosikan liberalisme. Karena itu, katanya, kita harus punya langkah-langkah tertentu untuk menghalangi kerja mereka.
Di akhir acara, setelah tanya jawab beberapa peserta berfoto riang dengan pemateri.
Akmal sendiri masih akan melanjutkan tour. Diantaranya ke UIN Alauddin Makassar, markas para gembong liberasme di Makassar. Rencananya, di kampus ini, beliau akan dipanel dengan Prof. Dr. Qasim Mathar, praktisi dan pegiat liberalisme. Sekedar diketahui, Qasim Mathar sebelumnya selalu tidak hadir jika diajak panel dengan Ustadz yang menentang liberalisme, terutama saat hendak berdampingan dengan Dr. Adian Husaini, ketua program pasca sarjana pendidikan Islam Universitas Ibnu Khaldun, Bogor. Semoga kali ini dia dapat hadir.
Semoga Allah memberi pertolongan kepada hamba-hambaNya yang bekerja keras di jalanNya.[]
Mesjid Kampus Unhas
Rabu, 30 Rajab 1433
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Formis Official Site 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all